Harga Beras Melonjak, P3NA Desak Pemerintah Intervensi Pasar

Redaksi

Jember, 16 Juli 2025 , Cakra.or.id – Kenaikan harga beras di pasaran memicu keprihatinan dari berbagai pihak, termasuk Perkumpulan Petani Pangan Nasional (P3NA). Ketua Umum P3NA, Jumantoro, menyatakan keprihatinannya atas dampak kenaikan harga beras terhadap daya beli masyarakat, khususnya kelompok berpenghasilan rendah.

Kenaikan harga beras ini sangat memberatkan rakyat kecil,” tegas Jumantoro dalam keterangan tertulisnya, Selasa (16/7/2025). Ia mempertanyakan efektivitas pengelolaan stok beras nasional, mengingat Perum Bulog melaporkan cadangan beras mencapai 4 juta ton.

Stok sebesar itu seharusnya cukup untuk menstabilkan harga beras di pasaran,” ujar Jumantoro. Namun, ia menilai distribusi dan intervensi pasar oleh pemerintah belum optimal. Buktinya, harga beras terus merangkak naik meskipun stok cadangan cukup besar.

Salah satu contoh yang disoroti Jumantoro adalah kelangkaan beras medium di pasaran. Padahal, pemerintah telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras medium sebesar Rp12.500 per kilogram. “Beras medium dengan HET tersebut justru sulit ditemukan, masyarakat terpaksa membeli beras dengan harga lebih mahal,” tambahnya.

Jumantoro juga menyoroti efektivitas program stabilisasi harga pangan yang selama ini dijalankan. Ia mendesak dilakukan evaluasi menyeluruh agar program tersebut tepat sasaran dan tidak hanya berhenti di atas kertas.

P3NA mendorong pemerintah untuk segera mengambil langkah nyata, antara lain memperkuat distribusi beras dari Bulog ke pasar-pasar tradisional dan daerah dengan inflasi pangan tinggi. “Jika pemerintah tidak segera bertindak, dikhawatirkan dampaknya akan meluas, tidak hanya pada daya beli masyarakat, tetapi juga pada stabilitas sosial,” pungkas Jumantoro. P3NA mendesak transparansi data stok beras dan mekanisme distribusinya untuk memastikan pendistribusian yang adil dan merata.

Idham

Baca juga
Mengoptimalkan Website Media Nasional untuk Era Digital, Panduan SEO Terbaik!